Pages

Subscribe:

Kamis, 28 November 2013

Rute


Dahulu kala, sebelum pergantian wali kota, jalan di daerah MT. Haryono merupakan jalan 2 arah, tapi semua berubah setelah negara api menyerang. Haha, lebih tepatnya semua berubah setelah wali kota baru memerintah kota Malang. Semua menjadi lebih berat. Tau sendiri kan kalau Tata Warma itu lokasinya di daerah MT. Haryono. Semenjak negara api menyerang, jalan di daerah MT. Haryono berubah menjadi jalan satu arah dan kau tau?? Aku jadi lebih susah untuk pergi magang. Kalau dahulu mudah. Aku tunjukin deh rute-rute sebelum dan sesudah perubahan. 

1. Rute pertama – Jalan 2 Arah.
Rumah ku didaerah blimbing, jadi dari rumah ku, aku harus lurus menuju stasiun blimbing. Dari stasiun blimbing lurus terus sampai ketemu pertigaan. Dari pertigaan belok kiri, kalau ketemu pertigaan lagi belok kanan. Setelah belok kanan, udah lurus aja ngikutin jalan besar sampai ketemu bundaran tugu pesawat. Dari situ belok kiri, lurus terus sampai jembatan rangka baja suhat. Setelah jembatan ada pertigaan, belok kiri, kemudian lurus terus sampai ketemu DITAS Kav. DITAS Kav ini berada di kanan jalan kalau dari arah suhat. Yahh, sampai dehh di Tata Warna. 

2. Rute kedua – Jalan 1 Arah – Jalan pintas 1.
Rute dari rumah sampai bundaran tugu pesawat sama seperti rute pertama yaitu di bundaran tugu pesawat belok kiri, lurus terus sampai putaran di dekat alfa express atau lebih tepatnya di depan 5.6 cafe. Disitu kita putar balik, lurus terus kemudian belok kiri di jalan sebelah Pizza Hut. Setelah itu lurus terus ngikutin jalan. Ada pertigaan jalan turun, belok kiri, lurus terus aja. Kalau ketemu pertigaan belok kanan. Sebenernya sih banyak yang belok kiri walaupun ada tanda dilarang belok kiri. Kita pakai jalur kanan aja biar gak melanggar peraturan, setelah belok kanan, kalau ketemu pertigaan lagi, belok kiri. Setelah belok kiri lurus terus sampai ketemu jalan besar, kemudian belok kiri, lurus terus sampai ketemu DITAS Kav. Sampai deh di Tata Warna. Kelemahan jalan ini adalah ada jalan turun dan naik dan juga macet serta jaraknya lebih jauh dari Tata Warna, semua ini terjadi setelah negara api menyerang. Bayangin aja, sudah harus berputar, melewati jalan naik dan turun, macet, jaraknya jadi lebih jauh lagi, mengenaskan. 
3. Rute ketiga – Jalan 1 Arah – Jalan pintas 2.
Rute ini sebenarnya aku temukan bersama bebeb ku secara gak sengaja, wkwkwk. Rutenya sama seperti jalur pertama dan kedua, yaitu dari rumah ku sampai bundaran tugu pesawat kemudian belok kiri. Setelah belok kiri ini lurus terus sampai putaran didepan poltek. Sampai disitu, kita berputar balik. Setelah berputar balik, lurus sedikit sampai ada gapura biru dekat orang jual buah kemudian belok kiri. Setelah belok kiri, lurus aja ngikutin jalan atau lebih tepatnya kampung orang. Sampai ujung, belok kanan, lurus terus, sampai melewati 3 polisi tidur- rajin banget kan ya ngitung jumlah polisi tidurnya, itupun kalau gak salah, haha. Pokoknya sih ssetelah belok kanan itu lurus aja, terus kalau ada pertigaan dan ada tulisan Jl. Kembang Turi, belok kiri lurus terus ngikutin jalan. Kalau ketemu pertigaan, tetep aja lurus ngikutin jalan, ntar disitu ada jalan turun curam, lurus aja, kalau ketemu pertigaan jangan belok kiri, pokoknya ikutin jalan sampai ketemu jembatan, lurus aja, Setelah itu kalian akan menghadapi jalan naik yang agak curam yang ada pertigaannya. Kalau ketemu pertigaan di jalan naik itu, belok kiri aja, terus lurus sampai ketemu jalan besar. Jalan ini tembusnya di gapura di seberang Tiga Putra jadi tidak terlalu jauh untuk menuju Tata Warna. Seteleh bertemu dengan jalan besar, belok kiri aja, karena emang gak boleh belok kanan. Di jalan besar, lurus aja sampai ketemu DITAS Kav, sampai dehh di Tata Warna.  Kelemahan jalan ini adalah jalannya curam baik itu tanjakan atau turunan, untuk orang yang tidak memiliki keseimbangan yang baik dalam mengendarai motor, sebaiknya jangan lewat sini. Sedangkan kelebihannya yaitu sepi, yahh mungkin orang berpikir ratusan kali untuk melewati jalan ini.

0 komentar:

Posting Komentar